Minggu, 05 Oktober 2014

Penetrasi Kolonial Barat dalam Islam



BAB I
PEMBUKAAN

A.    Latar Belakang
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah dan izin-Nya penulis dapat menulis makalah ini. Penulis akan membahas tentang “Penetrasi Kolonial Barat dalam Islam”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pemikiran dan Peradaban Islam. Penetrasi kolonial barat adalah awal dari pengaruh kolonial barat terhadap dunia Islam.

Awal dari penetrasi kolonial barat adalah berawal dari perang salib. Akibat dari perang salib ini adalah umat Islam kehilangan semua daerah yang telah dikuai oleh umat Islam. Kemudian dari itu jatuh ke tangan orang Kristen yang tidak dapat lagi dikembalikan seperti semula. Pada perang salib ini telah terjadi penaklukan dan penyerangan yang dilakukan oleh negara kolonial Barat untuk merebut wilayah-wilayah kekuasaan Islam.

Setelah terjadi perang salib, pada ke-17 Negara-negara islam mengalami kemunduran. Sejak Negara islam mengalami kemunduran, kolonial barat menguasai beberapa Negara Islam. Negara Islam yang dikuasai seperti Usmani, Kairo, Tunisia, Turki, dan lain-lain. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 dunia islam hampir seluruhnya dikuasai oleh Negara Barat. Negara yang tidak berada dalam kolonial barat adalah Hijaz, Persia dan Afganistan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka dapat merumuskan masalah sebagai beikut:
1.      Bagaiman awal dari penetrasi colonial terhadap dunia Islam?
2.      Bagaimana masa penetrasi kolonial Barat?
3.      Bagaimana pengaruh penetrasi barat terhadap dunia Islam?

C.    Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahar, maka dapat diambil tujuan makalah. Tujuan makalah tersebut yaitu:
1.      untuk menjelaskan awal dari penetrasi kolonial terhadap dunia Islam
2.      untuk menjelaskan masa penetrasi kolonial Barat
3.      untuk menjelaskan pengaruh penetrasi barat terhadap dunia Islam.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Awal dan Masa Penetrasi Kolonial Belanda
Permulaan dari penetrasi kolonial barat yaitu terjadinya perang salib. Perang salib yaitu perang yang terjadi pada orang Kristen Eropa Barat untuk menguasai tanah Timur. Perang tersebut terjadi pada abad ke-11 sampai abad ke-13 Masehi. Salah satu tujuan dari perang ini adalah untuk melepaskan Palestina dari tangan daulah Islam dan mendirikan daulah Kristen di tanah Timur. Disebut juga perang salib karena umat Kristen yang ikut dalam peperangan salib ini menggunakan tanda salib sebagai simbol mereka. Perang salib ini dimenangkan oleh umat Kristen. Ini dikarenakan umat Islam pada saat itu tidak bersatu menjadikan perpecahan dimana-mana dan para pemimpin Islam saling bermusuhan.

            Pada abad ke-16 dan ke-17 adalah abad yang paling penting untuk Eropa. Pada abad ke-17 itu pula Negara-negara Islam mulai mengalami kemunduran. Masa penetrasi kolonial Barat dimulai pada abad ke-19 (1800). Pada abad tersebut Eropa sedang mendominasi dunia. Pada abad ini didorong oleh kebutuhan ekonomi industri dan pemasarannya dan Negara-negara Eropa mendirrikan kerajaan territorial dunia. Beberapa Negara Eropa yang telah menjajah di tanah timur seperti Rusia menduduki Asia Dalam, Belanda menguasai Indonesia, Inggris mendirikan kerajaan di India dan Afrika dan mengontrol sebaian Timur Tengah,Negeia, sebagian afrika Barat dan Afrika Timur.  

            Pada abad ke-20 dapat dikatakan bahwa bangsa Eropa hamper menguasai suluruh dunia Islam. Pada abad ini Eropa telah siap untuk mengadakan ekspansi perdagangan dengan didukung leh pertmbuhan produksi prabik dalam skala dan perubahan besar ditandai dengan ditemukannya kereta api, telegraph dan kapal uap. Dengan diiringi dengan pasukan bersenjata yang kuat, Eropa telah menguasai Aljazair. Aljazair adalah Negara Islam yang pertama kali dikuasai oleh Eropa yang ditaklukkan oleh Perancis pada tahun (1830 – 1847 M). Negara Islam pada saat itu mengalami keterpurukan yang sangat besar dan mereka mengalami keaadaan yang tidak stabil dalam pertumbuhan ekonomi dan budaya.

B.     Pengaruh Penetrasi Kolonial Barat terhadap Dunia Islam
Pengaruh penetrasi kolonial barat terhadap dunia Islam menyadarkan pemimpin Kerajaan Usmani untuk membuat perubahan. Seperti halnya pada masa Sultan Mahmud II (1820-an), para pejabat menyadari perlu adanya perubahan dengan mengambil kebijakan-kebijakan baru. Kebijakan baru tersebut adalah membubarkan tentara dan merekrut tentara baru dengan pelatih yang langsung didatangkan dari Eropa. Hal ini diinginkan untuk mengembalikan kekuatan pemerintah. Tujuan kedua dari kebijakan baru adalah untuk melakukan pengorganisasian dengan cara yang baru, kebijakan ini diwujudkan dengan mengumumkan piagam Gulhane pada tahun 1839.
           
            Saat peninggalan tentara Perancis di Kairo, kekuasaan diambil alih oleh seorang bangsa Turki yang dikirim Kerajaan Usmani untuk melawan Perancis yaitu Muhammad Ali (1805-1845). Kebijakan beliau adalah mengumpulkan kekuatan penduduk kota dan menghancurkan rivalnya serta memproklamirkan dirinya sebagai gubernur. Usaha Muhammad Ali di dalam negeri adalah mengontrol terhadap seluruh hasil pertanian, mengambil harta-harta wakaf dan pajak. Muhmmad Ali memaksa petani untuk meanam kapas yang dibelinya dengan harga ditentukan dan dijualnya kepada eksportir di Alexandria.
           
Sedangkan di Tunisia juga ada perubahan kekuasaan dibawah rezim Ahmad Bey. Pada kekuasaan ini pemerintahan membentuk tantara baru, hukum-hukum baru ditegakkan dan perpajakan dan administrasi diperluas. Pada tahun 1857 diteruskan oleh penerusnya yang memproklamirkan kemerdekaan pada bidang keamanan, aturan  perpajakan hak-hak Yahudi, kebebasan sipil dan mengontrol semua kegiatan ekonomi.

            Di Turki Usmani pada abad ke-18 sedang mengalami kemunduran kekuasaan dan kemrosotan moral dan korupsi yang pada saat itu dibawah pemerintahan Abd Al Aziz. Keadaan ini mengakibatkan Negara-negara Barat seperti Austria, Perancis, Rusia dan Inggris melirik daerah jajahan Usmani. Sehingga pada masa tersebut mereka disebut the Sick Man of Europe. Turki Usmani secara perlahan-lahan kehilangan wilayah-wilayahnya yang sangat penting. Wilayah tersebut seperti dengan berdirinya kerajaan Rumania (1866). Sebelas tahun kemudian Rusia mengumumkan perang terhadap  Turki Usmani. Pada tahun 1878 bulan Januari Rusia yang dikepalai oleh Jendral Gurko menduduki Andrianopel. Semetara itu pada tahun 1912 Italia telah berhasil menguasai Tripoli. Pada tahun yang sama Balkan mengumumkan perang kepada Turki Usmani.

            Pada waktu Perang Dunia I pecah, Turki Usmani yang bergabung dengan Jerman, Turki mengalami kekalahan. Akibat dari kekalahan ini kekuasaan kerajaan Turki Usmani semakin ambruk. Begitu pula dengan kekalahan ini, Negara Eropa yang selama ini menjajah Turki Usmani otomatis mundur dan Turki Usmani menjadi Negara merdeka.

            Di Persia, Negara di timur telah menjadi rebutan antara Rusia dan Inggris. Namun, tak ada yang berhasil menjajah Persia. Pada tahun 1872 pemerintah Persia memberikan konsensi kepada Perancis tujuan-tujuan tertentu seperti untuk mengontol pendapatan bea cukai selama 24 tahun, monopoli pada konstruksi rel kereta api dan tram, membangun kanal dan irigasi, hak-hak eksekutif penambangan mineral dan metal dan lain-lain.

            Afganistan berbeda dengan Persia, Negara ini telah menjadi Negara merdeka yang selalu mempertahankan dunia Islam dari ancaman bangsa Eropa. Upaya Rusia dengan mencoba memasukkan Afganistan ke dalam Republik Soviet Sosialis ternyata gagal. Kegagalan ini serupa dengan kegagagalan Inggris terhadap Afganistan. Kegagalan tersebut yaitu menjajah negeri ini dengan berakhirnya kegelapan dan kekalahan besar yang menyebabkan mereka berhenti pada tahun 1919. Menurut perjanjian Sevres dijelaskan bahwa Hijaz diakui sebagai Negara merdeka. Palestina, Irak, dan Trans Jordan sebagai mandat Inggris. Begitu pula Syiria dan Lebanon juga sebagai mandat Perancis.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Awal dari penetrasi kolonial barat adalah perang salib pada abad ke-11 sampai abad ke-13. Perang salib ini dimenangkan oleh umat Kristen karena umat Islam pada saat itu tidak bersatu.
2.      Pada abad ke-17 Negara-negara Islam mengalami kemunduran dan kemrosotan. Masa penetrasi kolonial Barat dimulai pada abad ke-19 pada tahun 1800.
3.       Pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20 kolonial Barat hampir seluruhnya menguasai dunia Islam. Negara-negara Islam yang tidak dikuasai oleh kolonial Barat yaitu Persia, Hijaz dan Afganistan.

B.     Saran
Dari uraian dan kesimpulan yang telah dibahas, maka penulis member saran sebagai berikut:
1.      Dari peristiwa penetrasi kolonial Barat tersebut, agar pembaca menghargai sejarah Islam
2.      Dengan sejarah tersebut, kita sebagai generasi penerus dapat mengambil ibrah atau manfaat dari peristiwa tersebut
3.      Penulis berharap dari masa penetrasi kolonial barat dalam dunia Islam, kita mencontoh yang baik dan tidak mengulangi kesalahanyang telah diperbuat pemimpin-pemimpin terdahulu.



DAFTAR PUSTAKA

AH Sanaki, Hujair. 2008. Pemikiran Peradaban Islam Masa Modern. UII press. Yogyakarta
Ira Lapidus. 1988. A Historyof Islamic Societies. Cambridge Univercity Press. Cambridge
Albert hourani. 1991. A History of Arab People. Havard Univercity. USA
Hadi, Syamsul. 2010. Penjajahan Barat atas Dunia Islam dan Perjuangan Kemerdekaan Negara-negara Islam. www.hadirukiyah2.blogspot.com
Gani, Salahuddin. 2011. Penetrasi Barat terhadap Dunia Islam. www.salahuddingani.blogspot.com  
Noerhayati. 2008. Penjajahan Barat terhadap Dunia Islam. www.noerhayati.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar