BAB
I
PEMBUKAAN
A. Latar
Belakang
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah dan izin-Nya penulis dapat menulis
makalah ini. Penulis akan membahas tentang “Penetrasi Kolonial Barat dalam
Islam”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pemikiran dan Peradaban Islam.
Penetrasi kolonial barat adalah awal dari pengaruh kolonial barat terhadap
dunia Islam.
Awal dari
penetrasi kolonial barat adalah berawal dari perang salib. Akibat dari perang
salib ini adalah umat Islam kehilangan semua daerah yang telah dikuai oleh umat
Islam. Kemudian dari itu jatuh ke tangan orang Kristen yang tidak dapat lagi
dikembalikan seperti semula. Pada perang salib ini telah terjadi penaklukan dan
penyerangan yang dilakukan oleh negara kolonial Barat untuk merebut
wilayah-wilayah kekuasaan Islam.
Setelah terjadi
perang salib, pada ke-17 Negara-negara islam mengalami kemunduran. Sejak Negara
islam mengalami kemunduran, kolonial barat menguasai beberapa Negara Islam.
Negara Islam yang dikuasai seperti Usmani, Kairo, Tunisia, Turki, dan
lain-lain. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 dunia islam hampir seluruhnya
dikuasai oleh Negara Barat. Negara yang tidak berada dalam kolonial barat
adalah Hijaz, Persia dan Afganistan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan dari
latar belakang tersebut maka dapat merumuskan masalah sebagai beikut:
1.
Bagaiman
awal dari penetrasi colonial terhadap dunia Islam?
2.
Bagaimana
masa penetrasi kolonial Barat?
3.
Bagaimana
pengaruh penetrasi barat terhadap dunia Islam?
C. Tujuan
Makalah
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dibahar, maka dapat diambil tujuan makalah. Tujuan
makalah tersebut yaitu:
1.
untuk
menjelaskan awal dari penetrasi kolonial terhadap dunia Islam
2.
untuk
menjelaskan masa penetrasi kolonial Barat
3.
untuk
menjelaskan pengaruh penetrasi barat terhadap dunia Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal
dan Masa Penetrasi Kolonial Belanda
Permulaan dari
penetrasi kolonial barat yaitu terjadinya perang salib. Perang salib yaitu
perang yang terjadi pada orang Kristen Eropa Barat untuk menguasai tanah Timur.
Perang tersebut terjadi pada abad ke-11 sampai abad ke-13 Masehi. Salah satu
tujuan dari perang ini adalah untuk melepaskan Palestina dari tangan daulah
Islam dan mendirikan daulah Kristen di tanah Timur. Disebut juga perang salib
karena umat Kristen yang ikut dalam peperangan salib ini menggunakan tanda
salib sebagai simbol mereka. Perang salib ini dimenangkan oleh umat Kristen.
Ini dikarenakan umat Islam pada saat itu tidak bersatu menjadikan perpecahan
dimana-mana dan para pemimpin Islam saling bermusuhan.
Pada
abad ke-16 dan ke-17 adalah abad yang paling penting untuk Eropa. Pada abad
ke-17 itu pula Negara-negara Islam mulai mengalami kemunduran. Masa penetrasi
kolonial Barat dimulai pada abad ke-19 (1800). Pada abad tersebut Eropa sedang
mendominasi dunia. Pada abad ini didorong oleh kebutuhan ekonomi industri dan
pemasarannya dan Negara-negara Eropa mendirrikan kerajaan territorial dunia.
Beberapa Negara Eropa yang telah menjajah di tanah timur seperti Rusia
menduduki Asia Dalam, Belanda menguasai Indonesia, Inggris mendirikan kerajaan
di India dan Afrika dan mengontrol sebaian Timur Tengah,Negeia, sebagian afrika
Barat dan Afrika Timur.
Pada
abad ke-20 dapat dikatakan bahwa bangsa Eropa hamper menguasai suluruh dunia
Islam. Pada abad ini Eropa telah siap untuk mengadakan ekspansi perdagangan
dengan didukung leh pertmbuhan produksi prabik dalam skala dan perubahan besar
ditandai dengan ditemukannya kereta api, telegraph dan kapal uap. Dengan
diiringi dengan pasukan bersenjata yang kuat, Eropa telah menguasai Aljazair. Aljazair
adalah Negara Islam yang pertama kali dikuasai oleh Eropa yang ditaklukkan oleh
Perancis pada tahun (1830 – 1847 M). Negara Islam pada saat itu mengalami keterpurukan
yang sangat besar dan mereka mengalami keaadaan yang tidak stabil dalam
pertumbuhan ekonomi dan budaya.
B. Pengaruh
Penetrasi Kolonial Barat terhadap Dunia Islam
Pengaruh
penetrasi kolonial barat terhadap dunia Islam menyadarkan pemimpin Kerajaan
Usmani untuk membuat perubahan. Seperti halnya pada masa Sultan Mahmud II
(1820-an), para pejabat menyadari perlu adanya perubahan dengan mengambil
kebijakan-kebijakan baru. Kebijakan baru tersebut adalah membubarkan tentara
dan merekrut tentara baru dengan pelatih yang langsung didatangkan dari Eropa. Hal
ini diinginkan untuk mengembalikan kekuatan pemerintah. Tujuan kedua dari
kebijakan baru adalah untuk melakukan pengorganisasian dengan cara yang baru,
kebijakan ini diwujudkan dengan mengumumkan piagam Gulhane pada tahun 1839.
Saat
peninggalan tentara Perancis di Kairo, kekuasaan diambil alih oleh seorang
bangsa Turki yang dikirim Kerajaan Usmani untuk melawan Perancis yaitu Muhammad
Ali (1805-1845). Kebijakan beliau adalah mengumpulkan kekuatan penduduk kota
dan menghancurkan rivalnya serta memproklamirkan dirinya sebagai gubernur. Usaha
Muhammad Ali di dalam negeri adalah mengontrol terhadap seluruh hasil
pertanian, mengambil harta-harta wakaf dan pajak. Muhmmad Ali memaksa petani
untuk meanam kapas yang dibelinya dengan harga ditentukan dan dijualnya kepada
eksportir di Alexandria.
Sedangkan di
Tunisia juga ada perubahan kekuasaan dibawah rezim Ahmad Bey. Pada kekuasaan
ini pemerintahan membentuk tantara baru, hukum-hukum baru ditegakkan dan perpajakan
dan administrasi diperluas. Pada tahun 1857 diteruskan oleh penerusnya yang
memproklamirkan kemerdekaan pada bidang keamanan, aturan perpajakan hak-hak Yahudi, kebebasan sipil
dan mengontrol semua kegiatan ekonomi.
Di
Turki Usmani pada abad ke-18 sedang mengalami kemunduran kekuasaan dan
kemrosotan moral dan korupsi yang pada saat itu dibawah pemerintahan Abd Al
Aziz. Keadaan ini mengakibatkan Negara-negara Barat seperti Austria, Perancis,
Rusia dan Inggris melirik daerah jajahan Usmani. Sehingga pada masa tersebut
mereka disebut the Sick Man of Europe.
Turki Usmani secara perlahan-lahan kehilangan wilayah-wilayahnya yang sangat
penting. Wilayah tersebut seperti dengan berdirinya kerajaan Rumania (1866).
Sebelas tahun kemudian Rusia mengumumkan perang terhadap Turki Usmani. Pada tahun 1878 bulan Januari
Rusia yang dikepalai oleh Jendral Gurko menduduki Andrianopel. Semetara itu
pada tahun 1912 Italia telah berhasil menguasai Tripoli. Pada tahun yang sama
Balkan mengumumkan perang kepada Turki Usmani.
Pada
waktu Perang Dunia I pecah, Turki Usmani yang bergabung dengan Jerman, Turki
mengalami kekalahan. Akibat dari kekalahan ini kekuasaan kerajaan Turki Usmani
semakin ambruk. Begitu pula dengan kekalahan ini, Negara Eropa yang selama ini
menjajah Turki Usmani otomatis mundur dan Turki Usmani menjadi Negara merdeka.
Di
Persia, Negara di timur telah menjadi rebutan antara Rusia dan Inggris. Namun,
tak ada yang berhasil menjajah Persia. Pada tahun 1872 pemerintah Persia memberikan
konsensi kepada Perancis tujuan-tujuan tertentu seperti untuk mengontol
pendapatan bea cukai selama 24 tahun, monopoli pada konstruksi rel kereta api
dan tram, membangun kanal dan irigasi, hak-hak eksekutif penambangan mineral
dan metal dan lain-lain.
Afganistan
berbeda dengan Persia, Negara ini telah menjadi Negara merdeka yang selalu
mempertahankan dunia Islam dari ancaman bangsa Eropa. Upaya Rusia dengan
mencoba memasukkan Afganistan ke dalam Republik Soviet Sosialis ternyata gagal.
Kegagalan ini serupa dengan kegagagalan Inggris terhadap Afganistan. Kegagalan
tersebut yaitu menjajah negeri ini dengan berakhirnya kegelapan dan kekalahan
besar yang menyebabkan mereka berhenti pada tahun 1919. Menurut perjanjian
Sevres dijelaskan bahwa Hijaz diakui sebagai Negara merdeka. Palestina, Irak,
dan Trans Jordan sebagai mandat Inggris. Begitu pula Syiria dan Lebanon juga
sebagai mandat Perancis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Awal
dari penetrasi kolonial barat adalah perang salib pada abad ke-11 sampai abad
ke-13. Perang salib ini dimenangkan oleh umat Kristen karena umat Islam pada
saat itu tidak bersatu.
2.
Pada
abad ke-17 Negara-negara Islam mengalami kemunduran dan kemrosotan. Masa penetrasi
kolonial Barat dimulai pada abad ke-19 pada tahun 1800.
3.
Pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20
kolonial Barat hampir seluruhnya menguasai dunia Islam. Negara-negara Islam
yang tidak dikuasai oleh kolonial Barat yaitu Persia, Hijaz dan Afganistan.
B. Saran
Dari
uraian dan kesimpulan yang telah dibahas, maka penulis member saran sebagai
berikut:
1.
Dari
peristiwa penetrasi kolonial Barat tersebut, agar pembaca menghargai sejarah
Islam
2.
Dengan
sejarah tersebut, kita sebagai generasi penerus dapat mengambil ibrah atau
manfaat dari peristiwa tersebut
3.
Penulis
berharap dari masa penetrasi kolonial barat dalam dunia Islam, kita mencontoh
yang baik dan tidak mengulangi kesalahanyang telah diperbuat pemimpin-pemimpin
terdahulu.
DAFTAR PUSTAKA
AH
Sanaki, Hujair. 2008. Pemikiran Peradaban
Islam Masa Modern. UII press. Yogyakarta
Ira
Lapidus. 1988. A Historyof Islamic
Societies. Cambridge Univercity Press. Cambridge
Albert
hourani. 1991. A History of Arab People.
Havard Univercity. USA
Hadi,
Syamsul. 2010. Penjajahan Barat atas
Dunia Islam dan Perjuangan Kemerdekaan Negara-negara Islam. www.hadirukiyah2.blogspot.com
Gani,
Salahuddin. 2011. Penetrasi Barat
terhadap Dunia Islam. www.salahuddingani.blogspot.com
Noerhayati.
2008. Penjajahan Barat terhadap Dunia
Islam. www.noerhayati.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar